Fakta Matador - Kenapa banteng benci Warna Merah?

Matador

Anda pasti pernah mendengar pernyatan bahwa banteng membenci warna merah. Pernyataan itu muncul dalam benak kita ketika melihat seorang matador yang mengibaskan Muleta (tongkat kain merah) untuk memancing kemarahan banteng. Ketika banteng mendekat, matador akan menarik mantel dan mengelabui hewan bertanduk itu. Banteng yang tadinya diam, mendadak buas, dan berlari menyeruduk mantel merah. Apakah benar bahwa banteng sangat membenci warna merah?

Faktanya bahwa banteng membenci warna merah hanya merupakan sebuah mitaos belaka. Discovery Channel, pada 2007, pernah melakukan penelitian tentang mitos tersebut. Mereka menguji banteng pada warna dan gerakan dalam tiga percobaan dengan menggunakan Muleta berwarna merah, biru, dan putih. Hasil pengujian menunjukan bahwa, reaksi banteng menjadi agresif bukan karena warna merah. Banteng menjadi agresif karena gerakan dari Muleta. Pengujian itu mengungkapkan bahwa banteng akan mendekati objek yang bergerak paling aktif dalam jangkauannya. Jadi, seekor banteng tidak dapat melihat warna merah, tapi merespons terhadap gerakan. Sehingga Pandangan banteng benci terhadap warna terhadap warna adalah tidak benar. Banteng punya penyakit buta parsial yang menyebabkan banteng tidak bisa melihat warna atau buta warna.

Matador Spanyol menggunakan Muleta sejak awal abad ke-18. Muleta inilah yang membuat atraksi matador vs banteng menjadi sangat menarik. Sebab,matador memang sudah biasa sejak dulu menggunakan kain berwarna merah sebagai alat untuk aksinya melawan banteng. Kostum hiasan dan jubah merah dianggap sebagai bagian penting dari budaya dan tradisi adu banteng. Maka banyak yang menganggap warna merah yang membuat banteng mengamuk.


https://cliolink.com/bandarangka

Comments